; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Musisi Mojokerto Bikin Single tentang Semangat Hadapi COVID-19
loading...
Finalis Indonesia Idol Ola Elanor saat melakukan proses recording single Kita Bisa. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A
A
A
MOJOKERTO - Langkah optimistis menghadapi pandemi Covid-19 ditunjukkan seniman musik di Mojokerto. Di sela matinya sendi ekonomi dari dunia hiburan, musisi Mojokerto justru bertindak kreatif dengan membuat single tentang semangat menghadapi virus asal Wuhan, China itu.
Single "Kita Bisa" ini digarap sejumlah musisi di Mojokerto dengan melibatkan banyak kalangan dalam pembuatan video klip maupun produksi musiknya. (Baca juga: Konser #DiRumahAja, Musisi Donasikan Rp9 Miliar untuk Perangi Corona )
Ela Elanor, finalis Indonesian Idol juga terlibat dalam proyek non profit ini. Sementara dalam video klip, tampak Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari juga menyumbangkan gambar.
Selain Ola Elanor, single "Kita Bisa" ini juga dinyanyikan beberapa vocalis lokal lainnya. Di antaranya Jeanifer Felishia, Galuh dan Japon. Sementara player lainnya juga berasal dari Mojokerto. Klip single "Kita Bisa" juga baru saja dilauncing dengan diunggah di Youtube. Terlihat semangat banyak kalangan yang ditunjukkan dalam klip single tersebut.
Produser single "Kita Bisa" Edgar Jaque mengungkapkan, memang ada banyak yang dilibatkan dalam project ini. Tak hanya musisi, single ini juga melibatkan aparatur pemerintahan, kepolisian, TNI dan masyarakat umum. ”Dalam pembuatan klipnya, kami dibantu dokumentasi dari pemerintah daerah dan instansi pemerintah lainnya,” kata Edgar.
Dia menyebut, project ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Proses recording hanya membutuhkan waktu sekitar 4 hari. Sementara untuk membuat video klip, musisi yang tergabung dalam Komuinitas Band Mojokerto (KBM) ini hanya membutuhkan waktu seminggu. ”Ini kerja bareng, dan semua kalangan terlibat di dalamnya. Termasuk Ola Elanor, finalis Indonesian Idol asal Mojokerto,” kata dia.
Edgar yang juga menjadi arranger dan composser single "Kita Bisa" ini menyebut, lagu ini berisi suntikan semangat bagi semua kalangan untuk tetap bisa optimistis dalam menghadapi pandemi virus COVID-19. Lirik lagu ini ditulis Kristian Mattagati yang merupakan musisi senior di Mojokerto. ”Kami semua patungan untuk menyelesaikan ini,” kata dia.
Diakui Edgar, sejak musim pandemi COVID-19 kalangan musisi memang terpukul. Menurut dia, para musisi lokal terdampak dengan banyaknya cancel job. Menurutn dia, dalam situasi seperti ini, para musisi butuh suntikan semangat.
”Intinya, kami suntikkan semangat agar bisa menghadapi ini semua. Jangan sampai pindah jalur dan harus tetap berkarya,” cetus Edgar.
Pembuatan single "Kita Bisa" merupakan salah satu aksi peduli Komunitas Band Mojokerto. Sebelumnya, KBM telah melakukan aksi sosial dengan membagikan 1.000 masker dan handsanitizer. Pembelian dua barang yang sempat langka di pasaran itu, didapat dari hasil patungan anggota KBM.
Selain itu, pendanaan juga didapat dari hasil donasi konser live melalui instagram. ”Ide pembuatan single ’Kita Bisa’ merupakan aksi spontanitas saja usai kami membagikan masker dan handsanitizer. Alhamdulillah, kami dimudahkan untuk menyelesaikan project ini. Kami berharap agar single ini bisa menjadi penyemangat bagi semuanya,” pungkas dia.
Single "Kita Bisa" ini digarap sejumlah musisi di Mojokerto dengan melibatkan banyak kalangan dalam pembuatan video klip maupun produksi musiknya. (Baca juga: Konser #DiRumahAja, Musisi Donasikan Rp9 Miliar untuk Perangi Corona )
Ela Elanor, finalis Indonesian Idol juga terlibat dalam proyek non profit ini. Sementara dalam video klip, tampak Wali Kota Mojokerto Ika Puspita Sari juga menyumbangkan gambar.
Selain Ola Elanor, single "Kita Bisa" ini juga dinyanyikan beberapa vocalis lokal lainnya. Di antaranya Jeanifer Felishia, Galuh dan Japon. Sementara player lainnya juga berasal dari Mojokerto. Klip single "Kita Bisa" juga baru saja dilauncing dengan diunggah di Youtube. Terlihat semangat banyak kalangan yang ditunjukkan dalam klip single tersebut.
Produser single "Kita Bisa" Edgar Jaque mengungkapkan, memang ada banyak yang dilibatkan dalam project ini. Tak hanya musisi, single ini juga melibatkan aparatur pemerintahan, kepolisian, TNI dan masyarakat umum. ”Dalam pembuatan klipnya, kami dibantu dokumentasi dari pemerintah daerah dan instansi pemerintah lainnya,” kata Edgar.
Dia menyebut, project ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Proses recording hanya membutuhkan waktu sekitar 4 hari. Sementara untuk membuat video klip, musisi yang tergabung dalam Komuinitas Band Mojokerto (KBM) ini hanya membutuhkan waktu seminggu. ”Ini kerja bareng, dan semua kalangan terlibat di dalamnya. Termasuk Ola Elanor, finalis Indonesian Idol asal Mojokerto,” kata dia.
Edgar yang juga menjadi arranger dan composser single "Kita Bisa" ini menyebut, lagu ini berisi suntikan semangat bagi semua kalangan untuk tetap bisa optimistis dalam menghadapi pandemi virus COVID-19. Lirik lagu ini ditulis Kristian Mattagati yang merupakan musisi senior di Mojokerto. ”Kami semua patungan untuk menyelesaikan ini,” kata dia.
Diakui Edgar, sejak musim pandemi COVID-19 kalangan musisi memang terpukul. Menurut dia, para musisi lokal terdampak dengan banyaknya cancel job. Menurutn dia, dalam situasi seperti ini, para musisi butuh suntikan semangat.
”Intinya, kami suntikkan semangat agar bisa menghadapi ini semua. Jangan sampai pindah jalur dan harus tetap berkarya,” cetus Edgar.
Pembuatan single "Kita Bisa" merupakan salah satu aksi peduli Komunitas Band Mojokerto. Sebelumnya, KBM telah melakukan aksi sosial dengan membagikan 1.000 masker dan handsanitizer. Pembelian dua barang yang sempat langka di pasaran itu, didapat dari hasil patungan anggota KBM.
Selain itu, pendanaan juga didapat dari hasil donasi konser live melalui instagram. ”Ide pembuatan single ’Kita Bisa’ merupakan aksi spontanitas saja usai kami membagikan masker dan handsanitizer. Alhamdulillah, kami dimudahkan untuk menyelesaikan project ini. Kami berharap agar single ini bisa menjadi penyemangat bagi semuanya,” pungkas dia.
(nth)
Explore More